Sabtu, 25 Juli 2009

Mujizat

Mujizat : Membangkitkan Harapan

Ayat Bacaan: Lukas 7:11-17

Didalam Kristus Tuhan selalu ada pengharapan. Pengharapan didalam Dia bukan pengharapan yang kosong tetapi kepastian (Roma 5:5-6). Didalam ayat bacaan kita, Lukas 7: 11-17, dikatakan disana, Tuhan Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Kota Nain, kurang lebih 10 mil sebelah tenggara kota Nazaret. Selanjutnya Alkitab berkata, setalah dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung keluar kota untuk dikubur. Dan orang yang mati itu adalah orang yang masih muda dan ank tunggal dari seorang janda. Pada waktu itu di Timur Tengah nasib seorang janda sangat menyedihkan, karena mereka sulit untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka sangat bergantung pada keluarga laki-laki yang paling dekat. Ibu janda ini kehilangan pengharapannya, tempat ia bergantung, ia kehilangan harapan.

Bagaimana dengan saudara hari ini?, mungkin usahamu tidak ada harapan lagi, sakitmu tidak bisa sembuh lagi, perkawinanmu tidak tertolong lagi, atau mungkin masa depan anak-anakmu tidak ada harapan lagi!!.

Perhatikan, hari ini masih ada mujizat, masih ada harapan, masih ada pertolongan didalam Tuhan Yesus.

Mari kita perhatikan ayat ke-13 dari Lukas 7, ketika Tuhan melihat (eido) kalimat ini lebih dari sekedar melihat yaitu mengetahui dan merasakan (Ibr 4:15-16, Kej 21:14-20). Apapun yang kita alami dan rasakan hari ini Tuhan kita, ia mengatahui dan merasakan setiap kelemahan dan penderitaan kita. HatiNya penuh dengan belas kasihan dan Ia berkata kepada ibu janda itu “jangan menangis”(klaio) yang berarti ratapan, mengaduh. Pada masa itu budaya di Timur Tengah, menangis dengan keras pada waktu orang meninggal adalah hal biasa apalagi pada waktu penguburan. Bahkan pada waktu itu ora ng-orang disewa untuk menangis ( Kis.20 :10). Selanjutnya mari kita perhatikan ayat ke-14, Yesus menghampiri usungan itu dan berkata pada anak muda yang mati itu dan berkata “bangkitlah”(anakhatzo) dan anak muda itu bangkit dari kematiannya.

Dari kisah didalam Injil Lukas 7:11-17, pelajaran apa yang kita dapatkan ?

1. Mujizat Membangkitkan Harapan ( ay 14-15)

Anak muda yang mati itu adalah tumpuan harapan dari ibu janda, ketika anaknya mati ia kehilangan harapan dan Yesus datang untuk membangkitkan anaknya dari kematian. Perhatikan, ketika anak muda itu dibangkitkan oleh Tuhan Yesus, anak itu diserahkan kepada ibunya. Dengan diserahkan anak muda yang bangkit dari kematian kepada ibunya, Tuhan hendak membuka mata rohaninya bahwa pengharapannya selama ini akan mati, akan habis, tetapi ada hal yang berbeda ketika harapannya pada “alfa dan omega, kebangkitan dan hidup”, pengharapannya tidak akan pernah habis ataupun mati. Mujizat yang terjadi kota Nain, membangkitkan harapan seorang ibu janda. Saudara kekasih pada apa dan siapa pengharapan hari ini?

2. Ratapan/keluh Tidak Mengerjakan Apa-apa (ay 13)

Mujizat yang terjadi pada anak muda yang mati itu, bukan karena air mata ibunya dan para peratap yang disewa. Tetapi karena Allah memperhatikan serta merasakan penderitaan yang dialami oleh ibu janda tersebut dan Tuhan berbelas kasihan padanya. Belas kasihan Allah mendatangkan mujizat. Datang pada Tuhan dan minta belas kasihanNya.

3. Mujizat mendatangkan Kemuliaan Allah (ay 16-17)

Mujizat yang terjadi di kota Nain mendatangkan kegentaran akan Allah yang luar biasa terjadi kota itu. Alkitab berkata sejak saat itu makin tersiar kabar tentang Yesus dan apa yang dilakukanNya. Sampai hari ini mujizat masih terus terjadi karena Allah yang kita percayai tidak berubah. Mujizat masih terjadi karena Allah peduli dengan kesusahan dan penderitaan kita.

Mazmur 22:25, Tuhan tidak pernah menyembunyikan wajahNya kepada orang-orang yang tertindas dan Ia mendengar ketika mereka berteriak minta tolong kepadaNya.


Tidak ada komentar: