Jumat, 12 September 2008

ROTI HIDUP

JANGAN KOMPROMI ( Wahyu 22:11 )
Menjelang hari Tuhan yang semakin dekat, akan nampak dua golongan manusia yaitu Manusia yang berbuat jahat akan tetap tinggal dalam kejahatannya dan manusia yang benar akan terus hidup didalam kebenaran. Pada hari Tuhan masing-masing akan mendapatkan bahagiannya sesuai dengan yang dikerjakannya ( I Kor. 3:13-15, Galatia 6:6-9 ). Karena itu setiap kita yang sudah terpanggil didalam Kristus Tuhan harus tetap tekun hidup didalam kebenaran. Apapun resikonya, hidup kita harus menyatakan terang Tuhan. Kerinduan hati Bapa di surga, setiap kita yang percaya berjalan makin lama makin kuat hendak menghadap Allah di Sion ( Maz. 84:8 ) Apa rahasianya supaya kita tetap kuat dalam pengiringan kita terhadap Tuhan ?
Rahasianya adalah JANGAN KOMPROMI DENGAN DOSA ( I Yoh. 3:6-8 )
Kita akan belajar dari salah satu tokoh didalam Alkitab, yaitu Imam Eli. Arti nama Imam Eli adalah My God ( Allahku ). Dalam I Samuel 2 dicatat bahwa ia memimpin bangsa Israel sebagai hakim selama 40 tahun. Ia adalah orang yang baik, tidak melakukan perzinahan atau pencurian dari pinggan persembahan. Namun Alkitab mencatat bahwa akhir hidup dari imam Eli sangat tragis ( I Sam. 4:15-18 ). mengapa demikian ? jawabannya karena ia KOMPROMI DENGAN DOSA ( I Sam.3:11-14 ). Dalam Alkitab dicatat bahwa anak-anak dari Imam Eli sangat jahat dan mendukakan hati Tuhan ( I Sam. 2:22-25 ). Ada tiga kesalahan dari Imam Eli :

1. Ia terlalu bertoleransi.
Imam Eli bertoleransi dengan kehidupan anak-anaknya yang tidak bermoral, mereka mencemarkan Bait Allah dengan dosa perzinahan. Alkitab mencatat Hofni dan Pinehas melakukan dosa sexual dipintu keluar kemah pertemuan. Kehidupan anak-anak Tuhan hari-hari ini penuh dengan toleransi dengan hal-hal yang ditawarkan oleh dunia. Perhatikan, bahwa setiap kita dipanggil untuk hidup kudus sama seperti Allah kita adalah Allah yang kudus dan jangan pernah bertoleransi dengan dosa.

2. Ia terlalu lemah.
Eli sudah sangat tua ( I Sam 2:22 ). Ia merasa sudah terlalu tua dan lelah untuk menghukum secara keras anak-anaknya yang jahat. Usia tua memang menyebabkan kelemahan jasmani, tetapi itu tidak selalu harus disertai dengan kelemahan rohani. Alkitab mencatat bahwa orang benar semakin lama semakin berakar dan berbuah didalam kebenaran. Apakah kita terlalu lemah dengan dosa ? sekarang saatnya saudara bangkit dan menelanjangi iblis dan tipu dayanya. Ingat...! saudara dan saya dijadikan lebih dari pemenang !

3. Terlalu lambat.
Pada saat Eli merasa harus memperingatkan anak-anaknya mereka sudah tidak mendengarkan dia, karena ia terlambat. Ia tidak mendidik anak-anaknya sejak kecil sesuai dengan hukum-hukum kenaziran yang ditetapkan oleh Allah. Ia berpikir bahwa karena Ia adalah seorang Imam dan anak-anaknya bertumbuh didalam kemah pertemuan sehingga semuanya akan berjalan baik. saudara, banyak diantara kita akhir-akhir ini terlambat karena terlena dengan keadaan kita yang sepertinya baik padahal kita sedang buta, telanjang dan miskin. Alkitab berkata, hendaklah kita berusaha untuk membeli pakaian, emas dan obat untuk melumas dan menutupi ketelanjangan kita dihadapan Tuhan. Sebaiknya kita sadar hari ini sebelum terlambat.
Selanjutnya mari kita perhatikan dosa Imam Eli. Alkitab mencatat bahwa keturunan Imam Eli tidak ada lagi yang bangkit untuk menjadi imam bagi Allah. Keturunannya dibinasakan ( I Sam.2:30-33 ). Selanjutnya Allah mencari pengganti Imam Eli yaitu Samuel ( I Sam. 2: 35 )
Kompromi terhadap dosa menunjukkan kelemahan rohani. Saudara, hanya ada dua pilihan bagi kita diakhir jaman ini, taat kepada Allah atau menjadi seteru Allah. Jika saudara ingin melihat hari-hari hidup saudara dipenuhi dengan kasih karunia dan anugerah Allah, maka jangan pernah berkompromi dengan dosa, sebab hal itu akan menyebabkan murka Allah. Jangan kompromi, dan jadilah pemenang.

Tidak ada komentar: