Jumat, 28 Agustus 2009

BELAJAR DARI SINGA

Khotbah, 23 Agustus 2009

Menikmati Kuasa Allah : Belajar dari Singa

Wahyu 5:1-5

Kitab Wahyu pasal 5 menyingkapkan bagi kita sesuatu yang luar biasa!!, ketika Yohanes melihat pintu sorga terbuka, ia melihat ditangan kanan Dia yang duduk di tahta sebuah gulungan kitab dengan tujuh materainya. Didalam penglihatannya, Yohanes melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring ”siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka materai-materainya”. Selanjutnya Yohanes melihat tidak ada seorangpun baik di sorga, bumi maupun dibawah bumi yang layak untuk membuka gulungan kitab itu dan melihat sebelah dalamnya. Ketika ia melihat hal itu, Yohanes menangis dengan amat sedih, jika kita terus memperhatikan didalam ayat 5, seorang dari tua-tua mengatakan pada Yohanes ”jangan engkau menangis sesungguhnya singa dari suku Yehuda yaitu dari tunas Daud telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh materainya”. Singa disini menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus, Ia telah menang atas iblis, atas segala kejahatan dan lewat korbanNya, Ia telah menebus manusia yang berdosa. Hanya Tuhan Yesus ”singa dari suku Yehuda” yang punya kuasa/otoritas untuk membuka kitab itu dan materainya.

Didalam Alkitab, Rasul Petrus mengatakan bahwa iblis sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya (I Ptrs 5:8), namun kita juga percaya bahwa singa dari suku Yehuda, yaitu Tuhan Yesus telah melucuti kuasanya dan membuat ia menjadi tontonan (Kol 2:15). Saya dan saudara diberi kuasa/otoritas untuk menang atas si jahat.

Hari ini kita akan belajar kebenaran Alkitab mengenai singa (Ams 30:29-30). Alkitab mengatakan bahwa singa ”tidak mundur terhadap apapun” artinya singa itu berani atau sangat berani. Selanjutnya mari kita perhatikan kehidupan Tuhan Yesus yang disebut dengan singa dari Yehuda. Ia memilih, menetapkan dan memimpin murid-muridNya untuk memiliki keberanian seperti singa yang tidak pernah mundur (baca....Luk 9:51, 13:22,31-33). Perhatikan, Tuhan Yesus mengarahkan pandanganNya ke Yerusalem, Dia tahu bahwa Ia akan ditangkap, dijatuhi hukuman mati disana, Ia tetap menuju ke Yerusalem. Perhatikan, Filipi 2:10-11, karena ketaatan dan keberanianNya, Bapa mengaruniakan kekuasaan dan kemuliaan kepadaNya. Mari kita perhatikan kualitas/keunggulan dari pada ”singa” :

1. Diperlengkapi untuk Menaklukkan( Kej 49:8-12)

Singa di kenal sebagai raja hutan, namun kenyataanya singa lebih menyukai daerah yang jarang pohonnya, kebanyakan dari singa hidup ditanah berumput yang ditumbuhi dengan duri-duri atau semak belukar. Bahu dan kaki singa diperlengkapi dengan kekuatan penuh untuk melompat. Lompatan terjauh dari singa adalah 12,1 meter sehingga mereka dapat menerkam leher mangsanya dan mulut dan gigi yang runcing dan tajam mereka dengan seketika dapat membunuh mangsanya. Demikian pula dengan kita, kitapun diperlengkapi untuk menjadi umat yang menang (tentang Daud, pada masanya seluruh musuh Israel ia taklukkan, Daud merupakan gambaran singa yang menaklukkan mangsa-mangsanya). Kelengkapan orang percaya ada Firman Allah, Roh Kudus, Lima Jawatan Pelayanan dan Karunia-karunia Roh.

2. Cara Manaklukkan Musuh (Efs 5:26, Kis 1:5)

Cara singa menaklukkan mangsanya adalah dengan menerkam dan menggigit dan singa melakukannya pada leher dan tengkuk serta mulut dari pada mangsanya, sehingga tidak dapat bernafas. Cara kita menaklukkan musuh kita adalah dengan menerima FirmanNya serta tenggelam didalamnya dan juga menerima Roh Kudus dan tenggelam didalamNya. Perhatikan Efesus 6:10-13, hal ini adalah cara mmenghadapi musuh, perlengkapan senjata Allah harus dimabil dan dikenakan. Kata ambil memiliki makna ”diterima” sedangkan kata dikenakan (enduo) artinya tenggelam.

3. Auman Singa (Ams 19:12, 20:2)

Ciri khas yang paling mencolok yang membuat singa sangat berbeda dengan jenis hewan yang lain adalah ”aumannya”. Dalam kondisi tertentu auman singa bisa terdengar dari jarak 5 mil atau 8 km saat singa berdiri menundukkan kepalanya sedikit serta melapangkan dadanya untuk menghasikan suara auman yang begitu kuat. Hal ini biasa dilakukan singa setelah matahari terbenam atau setelah manaklukkan mangsanya. Auman seperti ini sebagai pernyataan sebagai hak teritorial dan juga kepuasan. Apa bila kita mengingikan Tuhan bergerak ditengah kita sebagai singa suku Yehuda kita harus mengetahui dimana daerah teritorialnya yaitu ”hadiratNya”. Pastikan engkau selalu berada didalam hadiratNya dan perhatikan Yesaya 42:10-13, ini yang harus kita lakukan agar Ia bergerak diantara kita:

-”nyanyikan nyayian baru bagi Tuhan”, kata menyayikan dari kata (shir) yang berarti merayakan.

-”memuji (tehillah)”

-”memberi hormat kepada Tuhan (kavodh)” ( I Taw 29:10-19 )


Singa dari suku Yehuda telah memimpin kita untuk melewati jalan kemenanganNya. Dimana Ia tidak pernah mundur menghadapi para lawannya, ia masuk ke Yerusalem ditangkap,dihakimi dan dijatuhi hukuman mati kemudian Ia disalibkan dan akhirnya Ia ”mengaum" : ”sudah selesai” (Yoh 19:29).

Tidak ada komentar: