Selasa, 09 Februari 2010

GROW ( 2 )

Allah menginginkan gereja-Nya untuk menjadi dewasa, dan untuk itu gereja harus bertumbuh. Jika kita perhatikan Efesus 4:10-16, Rasul Paulus mengatakan kepada Jemaat di Efesus bahwa Gereja yang bertumbuh dewasa adalah gereja yang hidup didalam kesatuan ( harmoni ), saling membangun dan menasehati. Gereja haruslah diperlengkapi, agar memiliki pengetahuan iman yang benar tentang Anak Allah sehingga menjadi dewasa penuh, yang pada akhirnya tidak lagi diombang-ambingkan dengan rupa-rupa angin pengajaran dan permainan palsu manusia.

Goal dari jemaat adalah menjadi dewasa penuh atau menjadi Jemaat Anak Sulung dan untuk menuju kesana gereja haruslah bertumbuh. Untuk membuat gereja bertumbuh Allah menggunakan sarana-sarana yang akan membawa gerejaNya sesuai dengan kehendak dan tujuanNya. Apa saja sarana-sarana tersebut ?
  • Matinya sebuah benih ( Yohanes 12:24 ) Menjelang kematianNya Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya betapa pentingnya kematianNya untuk rencana Allah menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka. Ia menggambarkan kematianNya seperti biji gandum yang jatuh ketanah dan mati. Tetapi biji gandum yang jatuh ketanah dan mati tersebut akan tumbuh kembali dan menghasilkan banyak buah. Bagi kita hal ini berbicara tentang penundaan-penundaan, atau kegagalan-kegagalan kita, mimipi-mimpi yang belum tercapai, harapan-harapan yang belum menjadi kenyataan, korban-korban yang kita lakukan tetapi belum menuai, dan lain sebagainya. Dan menurut kacamata kita itulah kegagalan, tapi kita lupa bahwa ada tangan Allah yang tak terlihat yang sedang membawa kita kepada TujuanNya-untuk menjadi dewasa didalam Dia. Yusuf, ketika ia mendapatkan sebuah mimpi yang indah dari Allah, membuat ia dibenci dan akhirnya terjual sebagai budak. Apakah ini merupakan kegagalan bagi Yusuf ? Musa, ketika ia lari dari Firaun setelah ia membunuh mandor Mesir, apakah hal itu merupakan kegagalan bagi Musa ? Alkitab berkata, melalui hal-hal yang sulit dan tak mengenakkan, Allah membawa Yusuf menjadi Perdana Menteri di Mesir, dan Musa melalui padang Gurun Median, Allah mempersiapkan dia untuk membawa Bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
  • Perkataan yang keras ( Yoh. 6:60-66 ). Didalam I Kor.3:1-3, Rasul Paulus mencela jemaat di Korintus dan ia mengatakan kepada mereka bahwa mereka adalah manusia duniawi yang belum dewasa didalam Kristus, karena mereka belum dapat menerima makanan yang keras, sehingga ada iri hati dan perpecahan didalam jemaat tersebut. Jauh sebelumnya, banyak pula dari murid-murid Tuhan Yesus yang mengundurkan diri dan meninggalkanNya. Hal ini disebabkan karena perkataan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus adalah perkataan yang keras dan mengguncang iman mereka. Salah satu fenomena di akhir jaman ini adalah banyak orang Kristen yang mencari guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan pendengaran mereka. Mereka tidak lagi mempercayakan hidup mereka kepada kebenaran, tetapi kepada dongeng ( II Tim.4:3-4 ). Gereja tidak akan pernah menjadi dewasa jika jemaat terus hidup seperti kanak-kanak. Karena itu inilah saatnya kita memberi hidup kita untuk menerima perkataan-perkataan Firman yang keras sekalipun walaupun itu "menyakitkan" karena Firman itu adalah seperti pedang bermata dua, yang memisahkan roh dan jiwa. Bukankah kita semua sedang dipersiapkan untuk memerintah bersama-sama dengan Dia ?
  • Ditinggalkan sendirian ( Markus 6:45-51 ). Setelah mengadakan mujizat, memberi makan 5000 orang, Tuhan Yesus menyuruh murid-muridNya menyebrang terlebih dahulu ke Bethsaida. Sedangkan Ia naik bukit dan berdoa. Dalam pelayaran mereka ke Bethsaida, tiba-tiba perahu mereka dihantam oleh angin sakal dan Yesus tidak ada bersama-sama mereka. Alkitab berkata bahwa mereka akhirnya kepayahan menghadapi badai tersebut. Terkadang didalam kehidupan ini seringkali kita seolah-olah menghadapi sendirian "angin sakal" yang datang didalam hidup kita. Dan banyak pula di antara kita yang akhirnya tidak kuat dalam situasi ini. Untuk membuat iman kita bertumbuh, terkadang Allah membuat kita sendirian. Tetapi ingatlah bahwa Ia tetap melihat semuanya dan akan bersegera menolong kita-tepat pada waktunya.
Pertumbuhan yang dihendaki Allah dari JemaatNya adalah agar jemaatNya memiliki pengetahuan yang benar akan Firman kebenaran, sehingga akhirnya mereka menjadi dewasa penuh didalam Dia. Untuk itu tentu ada sarana yang dipakaiNya untuk kita dapat terus bertumbuh yaitu matinya sebuah benih, perkataan Firman yang keras dan terkadang ditinggal sendirian. Selamat bertumbuh !

Tidak ada komentar: